Buah Jatuh tak Jauh dari Pohonnya

Siapa yang tak mengenal pepatah ini: buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Aku merinding setiap kali otakku mengeja pepatah itu, aku gelisah dan ketakutan dengan kalimat itu. Siapa pencipta pepatah itu? Kenapa dia membuatnya? Itu seperti dia memukul rata bahwa semua anak akan mirip seperti orang tuanya. Tidak terpikirkah oleh si pencipta bahwa kalimat itu […]

Continue reading →

Ketika Perempuan (tak) Bisa Memilih

Sekali lagi aku merasakan sakit yang bukan hakku. Merasakan perih milik hati orang lain. Merasa dilukai walau tak ada yang memukulku. Ini menyakitkan dan menyebalkan. 3 hari yang lalu tanpa sengaja aku menyalakan channel televisi yang menyiarkan acara seorang muallaf perempuan yang kemudian menikah dengan lelakinya. Tanpa kehadiran dari keluarga pihak perempuan karena tak ada yang merestui kepindahan agamanya, […]

Continue reading →

Anak Irus

Pernahkah kamu mendengar apa itu anak irus? Begini ceritanya. Suatu sore di pasar, ketika aku dan Mae sedang berbelanja bahan untuk hidangan berbuka puasa di tahun 2013, kami bertemu seorang ibu. Pasalnya ibu ini adalah teman Mae. Mereka saling tegur sapa, namanya juga ketemu teman, ibu-ibu lagi, ya kan? 😀 Nah, begitu Ibu itu melihat ke arahku, Si Ibu langsung […]

Continue reading →